Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Dibawah ini yang merupakan tujuan dari pengujian produk adalah? Berikut pilihan jawabannya: Memastikan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan spesifikasi, regulasi dan kontrak sebuah produk Pengujian produk hanya membuat produk tidak laku dipasaran Pengujian produk tidak ada hubungannya dengan produk Menciptakan lapangan kerja sendiri
Fungsi Distribusi Mendengar istilah distribusi, masyarakat awam mungkin masih mengernyitkan dahi. Meski prakteknya distribusi sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memahami apa pengertian distribusi, tujuan, serta fungsinya. Jika perusahaan produsen ingin menyalurkan suatu produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir, maka ada faktor penting yang tak boleh diabaikan, yaitu distribusi. Dengan adanya distribusi, produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, kegiatan distribusi sangat penting untuk menjaga persediaan barang di suatu wilayah agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga barang tertentu. Baca juga Apa Itu Saluran Distribusi? Serta Bagaimana Tahapannya? Karena itu, perlu dilakukan tindakan distribusi yang tepat dalam sebuah perusahaan. Sebab, distribusi sangat penting dalam penjualan karena berkaitan langsung dengan pemasaran produk barang atau jasa dari produsen ke konsumennya. Tanpa distribusi yang lancar, persediaan akan terganggu dan menyebabkan gangguan dalam aktivitas penjualan dan pemasaran. Baca juga Peran Distributor Dalam Strategi Bisnis Distribusi Pengertian Distribusi Distribusi bisa didefinisikan secara sederhana sebagai kegiatan atau tindakan untuk memindahkan produk dari pihak supplier kepada konsumen dalam bentuk suatu rantai pasokan supply chain. Distribusi menjadi salah satu kunci keuntungan bagi perusahaan karena secara langsung akan mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen. Adanya aktivitas distribusi yang tepat akan sangat berguna untuk mencapai profit perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa lebih menekan biaya modal yang lebih rendah, serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut. Baca juga Distribusi Menjadi Masalah Besar Di Negara Kepulauan Dalam beberapa ruang lingkup yang lain, istilah distribusi sering disamakan dengan aktivitas penempatan barang produk dari produsen ke konsumen. Distribusi mencakup aspek penempatan yang sangat luas karena terjadi pada semua siklus produksi, baik sebelum maupun sesudah proses produksi. Di dalam placing terdapat dua kategori, yaitu pemindahan barang hasil produksi dengan menggunakan sarana distribusi dan mengangkut penumpang manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dari kedua kategori tersebut, kategori pertama lebih cocok dianggap sebagai tindakan distribusi, sedangkan kategori kedua lebih tepat dianggap sebagai aktivitas transportasi. Dengan demikian, bisa dimengerti bahwa distribusi lebih dikhususkan dalam proses pemindahan hasil produksi dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan alat distribusi. Selain itu, distribusi juga biasa digunakan dalam pemasaran untuk menjelaskan bagaimana suatu produk atau jasa dibuat secara fisik hingga bisa tersedia untuk konsumen. Namun, dengan batasan tersebut, aktivitas distribusi masih sangat luas karena meliputi kegiatan pergudangan, transportasi, persediaan, dan penanganan terhadap pesanan order. Distribusi merupakan elemen dari pemasaran yang mengacu pada cara merancang suatu produk atau jasa sehingga bisa didapatkan oleh pelanggan. Distribusi dalam pemasaran konvensional meliputi beberapa kegiatan seperti pengawasan, pencatatan, proses pemesanan, dan transportasi. Baca juga Membangun Jaringan Distribusi, Secara Cepat & Efisien Tujuan Distribusi Kegiatan distribusi memiliki tujuan yaitu memastikan produk dapat tersedia di lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang cukup. Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas distribusi produk Anda, pertama-tama sebutkan tujuan distribusi yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan penjualan atau memperluas jangkauan pasar. Philip Kotler, selaku praktisi ekonomi mendefinisikan distribusi sebagai salah satu sistem dan manajemen yang bertujuan untuk mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa supaya bisa berpindah secara efisien dari produsen ke konsumen. Sistem dan manajemen tersebut bisa berbentuk badan perusahaan atau perorangan dan juga bisa berasal dari pihak perusahaan sendiri atau dari luar perusahaan. Dalam ekonomi konvensional, aktivitas distribusi biasa diartikan sebagai pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga ke pasar dan akhirnya barang tersebut siap dan bisa dibeli oleh konsumen. Dalam perspektif ekonomi, distribusi memiliki keterkaitan yang sangat luas karena bisa mencakup pengaturan atas kepemilikan, unsur-unsur produksi, dan sumber-sumber kekayaan perusahaan. Maka itu, distribusi sering menjadi permasalahan utama dalam ekonomi karena memiliki hubungan erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Baca juga Mengenal Sistem Distribusi Yang Cepat Dan Efisien Dari beberapa definisi distribusi yang melibatkan bidang-bidang tertentu, maka bisa diketahui beberapa tujuan distribusi adalah sebagai berikut Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen pengguna akhir. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen. Tercapainya pemerataan produksi. Menjaga kontinuitas produksi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa. Menciptakan nilai tambah dari produk melalui fungsi-fungsi pemasaran sehingga bisa merealisasikan kegunaan dengan adanya produk tersebut melalui manajemen tempat dan waktu. Memperlancar arus saluran pemasaran atau marketing channel flow secara fisik dan secara non fisik Memperlancar arus kepemilikan Memperlancar arus negosiasi, arus pembayaran, dan arus informasi Memperlancar arus promosi dan arus pemasaran. Memperlancar arus pendanaan dan arus penanggungan risiko. Menentukan tujuan penjualan dalam menerapkan strategi pemasaran perusahaan. Mengidentifikasi daya tarik penjualan untuk memaksimalkan pencapaian atas tujuan penjualan. Menentukan sumber daya manusia dan finansial yang paling tepat untuk program penjualan. Mengevaluasi kinerja program dan menyesuaikan program penjualan. Baca juga Strategi Bisnis Distribusi Di Tengah Pandemic Covid-19 Retail Direct Order Fungsi Distribusi Distribusi adalah bagian dari pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi yang masing-masing memegang peranan cukup penting. Aktivitas distribusi juga berperan dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau oleh konsumen. Untuk lebih menekankan fungsi distribusi itu sendiri, maka perusahaan perlu membentuk saluran distribusi, manajemen distribusi, dan distribusi fisik. Dalam pemasaran fungsi distribusi adalah memastikan produk tersedia di lokasi yang tepat, dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang efektif. Setiap perusahaan memerlukan aktivitas pemasaran sebagai strategi yang berkaitan dengan cara menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Lantas, apa itu strategi pemasaran? Strategi pemasaran merupakan serangkaian dalam memilih cara yang tepat, konsisten, dan layak digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Setiap produsen atau perusahaan harus bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran, saluran perdagangan, atau saluran distribusi yang membawa produk dari produsen kepada konsumen. Jika saluran distribusi tidak efektif dan efisien, maka setiap produk akan mengalami kendala ketika disalurkan ke tangan konsumen dan akan merugikan pihak produsen maupun konsumen. Baca juga 9 Teknik Promosi Penjualan Untuk Strategi Bisnis Distribusi B2B Menggunakan Instagram Dalam kegiatan distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi berupa aktivitas-aktivitas dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi konsumen. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa dinyatakan sebagai satu kesatuan sendiri dalam manajemen distribusi. Dari adanya saluran distribusi dan manajemen distribusi, bisa diketahui fungsi dari distribusi, yang setidaknya mencakup 9 fungsi seperti informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, fisik, pembayaran, dan kepemilikan. 1. Fungsi Distribusi sebagai Informasi source Salah satu fungsi utama dari 9 fungsi distribusi adalah sebagai media informasi. Berbagai macam informasi dari aktivitas distribusi sangat diperlukan oleh perusahaan karena informasi yang diberikan berasal langsung dari sumbernya, atau setidaknya sangat dekat dengan sumbernya. Dengan sejumlah informasi dari aktivitas distribusi, maka setiap perusahaan akan bisa mengukur seberapa jauh kepentingan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Contoh fungsi distribusi sebagai informasi misalnya, supermarket bisa memberikan informasi mengenai jenis produk yang dibutuhkan oleh pengunjung dan informasi mengenai jumlah barang yang tersedia untuk dijual. Beberapa informasi penting yang dapat dikumpulkan oleh saluran distribusi misalnya, informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok. Informasi mengenai pelanggan yang perlu dikumpulkan dalam saluran distribusi meliputi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan. Informasi mengenai pesaing atau kompetitor bisa berupa informasi yang meliputi jumlah dari kompetitor, strategi pemasaran marketing yang diterapkan oleh kompetitor, dan reaksi konsumen terhadap produk milik kompetitor. Sedangkan, pemasok merupakan sebuah mata rantai produksi perusahaan karena kegiatan produksi dipengaruhi dengan ketersediaan bahan baku dari pemasok. Bagi sebuah perusahaan, pemasok sangat penting untuk menyediakan sumber daya dalam menciptakan sebuah produk. Ketersediaan pemasok dapat secara serius mempengaruhi pemasaran. Sehingga, saluran distribusi pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan, kekurangan, penundaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja, dan sebagainya. Informasi mengenai pemasok juga bisa digunakan untuk menghindari agar kepuasan pelanggan tidak menurun dalam jangka panjang. Baca juga Strategi Mendistribusikan Produk Baru Dan Memilih Strategi Yang Tepat Pihak perusahaan yang bertanggung jawab sebagai manajemen saluran distribusi harus memantau kecenderungan harga dari sumber pasokan utamanya. Harga yang selalu naik bisa memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produk atau menurunkan volume penjualan. Perusahaan harus menyimpan segala bentuk informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok untuk merancang suatu strategi pemasaran yang baru. Secara khusus, dalam hal distribusi barang perusahaan bisa memudahkan para konsumen untuk mengakses produk yang diinginkan. Distribusi sebagai Promosi Distribusi berguna sebagai media promosi karena aktivitas distribusi secara tidak langsung telah mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dalam saluran distribusi bisa terjadi berapa bentuk promosi seperti pemberian sampel atau tawaran gratis atas sejumlah produk dan jasa. Promosi juga bisa dilakukan dengan adanya kupon sebagai sertifikat yang memberi hak kepada konsumen yang memilikinya untuk mendapat pengurangan harga diskon untuk pembelian produk tertentu. Seperti keterangan yang tercetak pada kupon tersebut. Promosi juga bisa berupa paket harga yang ditawarkan kepada konsumen dengan penghematan harga dari harga biasa yang tertera pada label atau kemasan. Baca juga Manfaat DMS Pada Manajemen Sistem Distribusi Di Era Teknologi Distribusi sebagai Negosiasi Distribusi juga memberikan fungsi negosiasi dalam usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain yang sehubungan dengan penawaran produk. Dengan adanya negosiasi, maka perpindahan hak kepemilikan dari suatu produk dapat terlaksana. Dalam negosiasi, harga dan syarat-syarat lainnya ditetapkan melalui tawar-menawar antara dua pihak atau lebih disertai dengan beberapa kesepakatan jangka panjang yang saling mengikat. Meskipun harga merupakan masalah yang paling sering dinegosiasikan, namun negosiasi bisa merujuk pada masalah yang lebih luas. Misalnya, negosiasi terhadap waktu penyelesaian kontrak, volume pembelian, dan tanggung jawab atas pembiayaan produk. Negosiasi juga bisa berkenaan dengan, pengambilan risiko, promosi, kepemilikan produk, mutu barang dan jasa yang ditawarkan, dan keamanan produk. Baca juga Mendistribusikan Produk Dengan Cara Konsinyasi, Begini Kiat Suksesnya Distribusi sebagai Pemesanan Pada fungsi pemesanan, manajemen distribusi perusahaan bisa memproses kebutuhan dari pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada rantai pasokan melalui sistem informasi logistik. Pesanan selanjutnya akan diteruskan ke gudang pabrik, yang kemudian diperiksa ketersediaannya. Jika produk tersebut masih ada dalam persediaan, maka pesanan akan dapat terpenuhi dan pengaturan untuk pengiriman akan segera dibuat. Dengan adanya distribusi, perusahaan bisa mengecek ketersediaan produk dipesan konsumen, termasuk penempatan produk itu sendiri. Distribusi sebagai Pembiayaan source Agar bisa menciptakan sebuah produk, maka perusahaan memerlukan sejumlah dana. Dalam hal ini, distribusi bisa melaksanakan fungsi pembelanjaan pembiayaan yang secara tidak langsung akan berhubungan dengan permintaan dan penyebaran yang ada. Misalnya, dana untuk menutup biaya dari saluran distribusi yang terikat dengan perusahaan. Untuk itu, pembiayaan merupakan salah satu faktor untuk ketersediaan produk bagi saluran distribusi. Perusahaan perlu memperhatikan dasar pembentuk biaya distribusi yang meliputi fasilitas, persediaan, transportasi, komunikasi, dll. Pembiayaan atas fasilitas berkaitan dengan persoalan seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan gudang dan pabrik serta tempat yang tepat untuk mendirikannya. Pembiayaan atas persediaan meliputi keputusan seperti seberapa banyak persediaan yang harus disimpan, tempat penyimpanannya, dan seberapa besar pesanan yang harus dilakukan. Pembiayaan atas transportasi berkaitan dengan hal-hal seperti model transportasi yang akan digunakan, baik dengan membeli atau menyewa leasing kendaraan, penyusunan jadwal pengiriman, dan seberapa sering melakukan pengiriman. Baca juga Sistem Digitalisasi Alur Distribusi Oleh SimpliDOTS Setiap perusahaan harus mempertimbangkan biaya distribusi agar bisa memperluas pangsa pasar. Saluran distribusi bahkan dapat menekan biaya investasi karena dengan saluran multi distribusi, perusahaan akan jauh lebih menghemat biaya dibandingkan harus membangun gudang, cabang, atau anak perusahaan. Distribusi sebagai Pengambilan Risiko Perusahaan bisa mengambil beberapa risiko yang berhubungan dengan pendistribusian produk supaya produk bisa sampai kepada konsumen akhir. Fungsi pengambilan risiko dari aktivitas distribusi berhubungan dengan perkiraan mengenai risiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pada saluran distribusi. Beberapa risiko tersebut biasanya dalam hal pemrosesan, pesanan, tempat penyimpanan persediaan, banyaknya persediaan yang disimpan, dan pengiriman barang pesanan kepada pelanggan. Baca juga SFA / Sales Force Automation Solusi Bisnis Distribusi Distribusi sebagai Fisik Aktivitas distribusi juga bisa memberikan fungsi fisik untuk mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik, mulai dari produk tersebut masih berupa bahan baku atau bahan jadi. Penjagaan fisik produk akan terus diutamakan sampai produk tersebut beralih ke tangan pelanggan akhir. Fungsi fisik dari pelaksanaan distribusi bisa berhubungan dengan penyimpanan barang dan transportasi. Misalnya dalam penyimpanan barang yang sifatnya mudah rusak. Barang seperti ini tentu saja memerlukan tempat penyimpanan khusus. Penyimpanan bisa dilakukan dengan memanfaatkan gudang sendiri atau menyewa gudang. Baca juga SimpliDOTS Bidik Peluang Bisnis Di Distribusi Online Distribusi sebagai Pembayaran Dalam fungsi pembayaran, distribusi sangat penting bagi perusahaan agar arus uang dapat mengalir secara lancar. Dalam saluran distribusi, ada dua cara pembayaran yang bisa dilakukan, yaitu secara cash tunai dan secara kredit. Pembayaran secara kredit, sangat membutuhkan pantauan dari aktivitas distribusi karena pembeli harus membayar dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian jual-beli barang. Distribusi sebagai Kepemilikan source Fungsi terakhir terakhir dari aktivitas distribusi adalah fungsi kepemilikan, yaitu arus berpindahnya hak suatu produk dari produsen ke konsumen. Kepemilikan juga bisa berarti perpindahan hak suatu produk dari penjual ke tangan pembeli. Fungsi ini sangat penting karena sebagai penentu sampainya barang ke tangan konsumen akhir. Jika barang sudah sampai ke tangan konsumen akhir, maka pelaksanaan kegiatan saluran distribusi dari perusahaan bisa dikatakan selesai. Beberapa perantara distributor mengambil alih hak langsung dan menjual kembali produk dari produsen. Misalnya pedagang besar dan pengecer, yang dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan langsung terhadap produk sebelum dijual kepada konsumen. Sedangkan, penyalur lain seperti pialang, perwakilan manufaktur, dan agen penjualan mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen/perusahaan tetapi tidak memiliki hak atas barang itu. Dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan tidak langsung, karena tidak mendapatkan hak atas produk tersebut, melainkan hak produk langsung dari produsen ke konsumen. Baca juga Platform SimpliDots Permudah Proses Distribusi *** SimpliDOTS hadir sebagai solusi teknologi berbasis Cloud untuk distributor. Aplikasi SimpliDOTS dapat diakses kapan saja dan di mana saja untuk menyederhanakan tugas penyaluran produk dari perusahaan atau produsen hingga ke tangan konsumen. Dilengkapi berbagai fitur menarik yang lengkap dan modern. Antara lain SimpliDOTS SFA Sales Force Automation, SimpliDOTS Monitoring, dan SimpliDOTS Retail. Dijamin praktis, lengkap, dan user-friendly untuk memudahkan sales person maupun divisi penjualan tetap terintegrasi dalam satu platform berbasis Cloud yang mudah dipahami. Yuk, coba SimpliDOTS Free Trial, caranya klik link berikut. Dibawahini yang bukan manfaat kerja prestatif adalah. a. Kerja lebih kreaktif dan fleksibel b. Produksi, konsumsi dan distribusi menjadi lancer c. Kinerja kerja menjadi biasa d. Kerja lebih efisien dan efektif e. Sikap tanggap terhadap perubahan usahanya 14. Yang bukan aspek kerja prestatif adalah. a. Kerja ihklas b. Kerja sepeuh jiwa Pengertian Distribusi – Kegiatan ekonomi akan selalu ada karena kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan setiap orang, bahkan bisa memenuhi kebutuhan pada suatu negara. Dengan kegiatan ekonomi dapat menambah pemasukan bagi produsen atau negara jika melakukan ekspor. Dalam kegiatan ekonomi terdapat tiga kegiatan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi, setiap kegiatan itu sudah memiliki fungsinya masing-masing. Dari ketiga kegiatan itu, bisa dibilang bahwa distribusi memiliki peranan cukup penting karena dari kegiatan inilah hasil produksi bisa dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen serta dari kegiatan ini, produsen atau perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya kegiatan distribusi, maka hasil produksi bisa dikatakan tak akan ada artinya, bahkan bisa membuat kerugian terhadap perusahaan atau produsen. Siapa tahu saja Grameds ingin memiliki sebuah usaha, sehingga memerlukan sedikit pengetahuan tentang apa itu distribusi dan tujuan distribusi. Nah, untuk mendalami pengertian distribusi terutama dalam kegiatan ekonomi, Grameds, bisa membaca artikel ini. Pengertian DistribusiPengertian Distribusi Menurut Para Ahli1. Hall2. Soekartawi3. Basu Swastha4. Alex S. Nitisemito5. AssauriJenis-Jenis Distribusi1. Distribusi Secara Langsung2. Distribusi Secara Tidak Langsung3. Distribusi Secara Intensif4. Distribusi Secara Eksklusif5. Distribusi Secara SelektifTujuan Distribusi1. Menyalurkan Produk dan Jasa Kepada Konsumen2. Memberikan Jaminan Proses Produksi3. Menjaga dan Mengembangkan Kualitas Produksi 4. Meningkatkan Nilai Jual Suatu Hasil Produksi5. Menjaga Kestabilan EkonomiFaktor-Faktor Distribusi1. Biaya2. Sifat Pembayaran3. Jumlah Penjualan4. Sifat Barang5. Tingkat Keuntungan6. ModalKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI distribusi adalah penyaluran pembagian, pengiriman kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Dari pengertian distribusi menurut KBBI, maka kita jadi tahu bahwa penyaluran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, dengan adanya distribusi, maka hasil produksi akan sampai pada konsumen yang letaknya cukup jauh. Misalnya, ada suatu produksi yang dilakukan di daerah Jakarta, ketika adanya kegiatan distribusi, konsumen yang berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan di luar pulau Jawa dapat menggunakan hasil produksi itu. Apabila suatu hasil produksi tidak segera didistribusikan kepada konsumen, maka hasil produksi tersebut hanya tertimbun di tempat penyimpanan. Bahkan, bisa membuat harga suatu hasil produksi mengalami peningkatan. Jika sudah mengalami peningkatan, kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk membelinya, sehingga produsen atau perusahaan bisa mengalami kerugian. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing untuk melakukan kegiatan distribusi. Hal ini perlu dilakukan agar distribusi dapat dilakukan dengan maksimal atau dapat dilakukan dengan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, seperti jangkauan dan armada. Apabila perusahaan tidak mengenal jangkauan distribusi dan tidak mengetahui jenis barang yang didistribusikan, tidak menutup kemungkinan jika hasil produksi tidak sampai dengan tepat waktu. Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli Setelah membahas pengertian distribusi berdasarkan KBBI, kini kita akan membahas pengertian distribusi menurut para ahli. Berikut ini pengertian menurut para ahli. 1. Hall Hall mengatakan bahwa distribusi adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengirimkan suatu produk ke pelanggan setelah penjualan. 2. Soekartawi Menurut Soekartawi, distribusi adalah kegiatan atau proses membuat barang atau jasa yang di mana konsumen dapat menerimanya dan konsumen menggunakannya, tanpa menjualnya kembali kepada konsumen lain. 3. Basu Swastha Basu Swastha mengatakan bahwa distribusi adalah suatu proses menyalurkan suatu barang atau hasil produksi yang telah dibuat oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen personal atau industri yang mendapatkan barang atau jasa dari perusahaan yang menyalurkan. 4. Alex S. Nitisemito Alex S. Nitisemito menyatakan bahwa distribusi adalah suatu lembaga yang menyalurkan barang dan jasa yang berasal dari produsen kepada konsumen dan pelaku distribusi tersebut dikenal dengan istilah distributor. 5. Assauri Menurut Assauri, distribusi adalah sebuah kegiatan dengan tujuan untuk memindahkan suatu produk dari sumbernya kepada konsumen dengan waktu distribusi yang tepat waktu. Dari beberapa ahli tersebut, maka distribusi dapat diartikan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen dengan estimasi waktu yang tepat. Dengan kata lain, kegiatan distribusi memiliki peran untuk menghubungkan kepentingan produsen dan konsumen. Bagi beberapa perusahaan kegiatan distribusi dilakukan melalui pihak ketiga atau distributor. Oleh sebab itu, para distributor juga sangat berharap supaya kegiatan distribusi ini terus berjalan dengan lancar agar terus mendapatkan keuntungan. Jenis-Jenis Distribusi Sebelum membahas tentang tujuan dari distribusi, kita akan membahas jenis-jenis distribusi sebagai berikut 1. Distribusi Secara Langsung Jenis distribusi yang pertama ini adalah distribusi secara langsung. Dalam distribusi jenis ini dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan menyalurkan atau mengirimkan barang dan jasa langsung dilakukan oleh produsen atau perusahaan. Dengan kata lain perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada konsumen. Distribusi secara langsung harus memperhatikan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, jangan sampai memaksakan kegiatan distribusi ini. Apabila tidak menyadari akan kemampuan yang dimilikinya, maka proses distribusi tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga hasil produksi tidak akan sampai dengan maksimal. Distribusi secara langsung ini juga bisa dilakukan oleh para produsen, seperti nelayan, petani, pedagang, dan lain-lain. Mereka selaku produsen akan menjual atau mendistribusikan hasil produksinya kepada konsumen. Biasanya konsumen yang membeli barang secara langsung akan menjual barang itu kepada konsumen lainnya. 2. Distribusi Secara Tidak Langsung Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi secara tidak langsung. Distribusi secara tidak langsung adalah kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga perusahaan tidak berkaitan secara langsung. Jenis distribusi ini bisa dilakukan dengan cara perorangan atau menggunakan perusahaan distributor. Baik dengan perorangan atau perusahaan, sebaiknya dilihat terlebih dahulu jenis barang yang akan didistribusikan. Dengan pengecekan barang tersebut, hasil produksi dapat dipastikan agar tidak rusak. Selain itu, bagi perusahaan yang ingin melakukan kegiatan distribusi melalui pihak ketiga, sebaiknya dilihat dahulu kualitas dari pihak ketiga distributor, apakan pihak ketiga dapat diberikan kepercayaan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan agar penyaluran barang sampai pada konsumen dalam keadaan bagus dan tepat waktu. Bukan hanya melihat jenis dan kepercayaan kepada pihak ketiga saja, perusahaan juga harus melihat kemampuan finansialnya, apakah cukup untuk mendistribusikan barang melalui pihak ketiga atau tidak. 3. Distribusi Secara Intensif Jenis distribusi yang ketiga adalah distribusi secara intensif. Distribusi secara intensif adalah distribusi yang dilakukan untuk menyalurkan barang atau hasil produksi kepada retail. Setelah perusahaan menyalurkan hasil produksi kepada retail, maka hasil produksi tersebut akan dijual kembali oleh retail tersebut. Namun, tidak semua hasil produksi atau barang dapat disalurkan menggunakan distribusi jenis intensif ini. Hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan memiliki kebijakan menjual barangnya dengan sistem seperti ini. Biasanya barang dan jasa yang menggunakan distribusi jenis ini adalah barang dan jasa yang laris atau mudah dijual di pasaran. Apabila kamu memiliki usaha dan ingin mendistribusikannya dengan cara seperti ini, sebaiknya dipikirkan secara matang agar tidak mengalami kerugian. Hal ini penting dilakukan demi menjaga kelangsungan hidup suatu usaha yang telah dijalankan. 4. Distribusi Secara Eksklusif Jenis distribusi yang keempat adalah distribusi secara eksklusif. Distribusi secara eksklusif adalah distribusi yang dilakukan untuk menjual atau menyalurkan barang sebesar-besarnya. Pada umumnya, ketika melakukan distribusi jenis ini atas kesepakatan kedua belah pihak, yaitu antara produsen dengan pengecer. Distribusi ini bisa kita lihat pada distribusi handphone. Penjual produk akan menjalin kerja sama dan kesepakatakan dengan pengecer, sehingga kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan. Sementara itu distribusi jenis ini dapat dinamakan eksklusif karena biasanya barang-barang yang dijual atau disalurkan adalah barang-barang eksklusif. Distribusi ini sangat cocok untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki barang eksklusif dan ingin memperkenalkannya kepada konsumen. Semakin sering didistribusikan, maka semakin banyak pula yang mengenal produk tersebut. 5. Distribusi Secara Selektif Jenis distribusi yang kelima adalah distribusi secara selektif. Distribusi secara selektif adalah kegiatan distribusi yang dijadikan sebagai solusi agar barang dapat disalurkan dengan baik. Pada umumnya, distribusi jenis ini sering digunakan oleh produsen-produsen yang mengirim barangnya hanya pada daerah-daerah tertentu saja. Hal ini dikarenakan barang akan laris pada daerah-daerah tersebut. Selain itu, barang-barang yang akan didistribusikan akan dilakukan seleksi terlebih dahulu agar distribusi dapat berjalan dengan maksimal, sehingga konsumen menjadi senang. Apabila konsumen senang, maka produk tersebut akan lari di pasaran. Biasanya, distribusi jenis ini sering dilakukan oleh para produsen pakaian yang cukup terkenal atau pakaian branded. Pakaian branded itu biasanya akan disalurkan pada daerah-daerah yang memiliki toko “eksklusif” saja. Tujuan Distribusi Distribusi yang dilakukan oleh produsen atau perusahaan biasanya sudah memiliki tujuannya masing-masing. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa tujuan distribusi secara umum. 1. Menyalurkan Produk dan Jasa Kepada Konsumen Seperti yang kita tahu bahwa tujuan utama dari kegiatan distribusi adalah menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen. Tujuan ini menjadi sangat penting karena jika produk dan jasa tidak sampai kepada konsumen atau tidak tepat waktu, maka nama suatu perusahaan itu bisa menjadi kurang baik. Dengan kata lain, perusahaan harus menjaga kepuasan konsumen dengan memilih kegiatan distribusi yang baik. Bagi sebagian perusahaan ada yang melakukan kegiatan produksi melalui pihak ketiga, bahkan ada yang berani mengeluarkan dana yang cukup besar agar barang dan jasa sampai kepada konsumen dengan aman. 2. Memberikan Jaminan Proses Produksi Dengan kegiatan distribusi, maka perusahaan sudah bertujuan untuk memberikan jaminan kualitas barang dan pengiriman tepat waktu kepada konsumen. Dengan kata lain, perusahaan harus menjamin suatu proses produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga barang dan jasa yang diterima tidak membuat konsumen kecewa. Dalam tujuan ini, perusahaan bukan hanya membuat suatu produk atau jasa yang kemudian didistribusikan kepada konsumen saja, tetapi juga harus ikut serta untuk memastikan kualitas proses produksi dengan baik. Pada umumnya, pada tujuan jaminan proses produksi ini, perusahaan akan menggunakan pihak ketiga yang berfungsi sebagai distributor. Biasanya pihak ketiga akan memberikan pelayanan berupa jasa penerbangan, truk, perkeretaapian, dan lain-lain. Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar produk sampai dengan aman kepada konsumen. 3. Menjaga dan Mengembangkan Kualitas Produksi Tujuan kegiatan distribusi berikutnya adalah untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk akan dijaga dan dikembangkan dengan baik. Dengan tujuan ini, perusahaan dapat mempertahankan keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak berpindah ke produk dari perusahaan yang berbeda. Biasanya perusahaan atau produsen akan meminta feedback atau suatu penilaian terhadap kegiatan distribusi ini. Dengan penilaian itulah, suatu perusahaan atau produsen dapat mengembangkan barang dan jasanya. Bagi perusahaan menjaga dan mengembangkan suatu hasil produksi perlu dilakukan agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. 4. Meningkatkan Nilai Jual Suatu Hasil Produksi Dalam melakukan distribusi bukan hanya bertujuan untuk menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen saja, tetapi kegiatan ini juga memiliki tujuan lainnya yaitu meningkatkan nilai jual suatu hasil produksi. Nilai jual barang akan semakin meningkat, jika jarak tempuh barang yang akan disalurkan sangat jauh. Singkatnya, semakin jauh jarak pengiriman, maka semakin mahal harga dari barang tersebut. 5. Menjaga Kestabilan Ekonomi Kegiatan distribusi ini ternyata dapat memengaruhi kegiatan ekonomi pada suatu negara. Apabila kegiatan distribusi ini dapat berjalan sangat lancar, maka kestabilan ekonomi menjadi terjaga. Itulah salah satu tujuan dari kegiatan distribusi yang dapat memengaruhi perekonomian suatu negara. Biasanya, perusahaan akan memiliki armada untuk melakukan kegiatan distribusi sendiri karena untuk menghemat pengeluaran dan dapat menjamin kualitas hasil produksi. Selain itu, estimasi waktu juga dapat diperhitungkan dengan baik, sehingga konsumen tidak kecewa karena hasil produksi yang tiba tidak tepat waktu. Bagi perusahaan yang melakukan kegiatan distribusi menggunakan pihak ketiga harus memastikan apakah pihak ketiga itu dapat dipercaya atau tidak. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan baik, sehingga perekonomian suatu negara dapat berjalan dengan baik. Faktor-Faktor Distribusi Kesuksesan dari kegiatan distribusi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu 1. Biaya Faktor pertama yang dapat memengaruhi distribusi adalah biaya. Biaya bisa dikatakan sebagai faktor kunci dari kegiatan distribusi karena biaya dapat menentukan lamanya waktu distribusi dan kualitas dari distribusi itu sendiri. 2. Sifat Pembayaran Faktor lainnya yang dapat memengaruhi kegiatan distribusi adalah sifat pembayaran. Sifat pembayaran ini biasanya akan disesuaikan dengan produk yang akan disalurkan. Biasanya kegiatan distribusi berupa produk-produk dengan harga yang relatif murah akan dibayar secara tunai. Sedangkan produk-produk yang cukup mahal lebih sering dibayar dengan kredit. 3. Jumlah Penjualan Dalam kegiatan distribusi besar kecilnya jumlah penjualan akan memenagruhi kegiatan distribusi, sehingga faktor jumlah penjualan dapat menentukan harga dari kegiatan distribusi. Beberapa produk bisa didistribusikan dalam jumlah yang cukup besar walaupun konsumen dari barang tersebut tidak banyak. 4. Sifat Barang Sifat barang menjadi faktor yang dapat meningkatkan kualitas distribusi. Bagi perusahaan atau produsen sangat perlu untuk mengecek sifat barang, seperti apakah barang yang akan didistribusikan cepat rusak atau tidak. Dengan pengecekan ini, perusahaan akan mengetahui barang-barang mana saja yang harus didistribusikan terlebih dahulu agar tidak mengalami kerusakan atau pembusukan. 5. Tingkat Keuntungan Tingkat keuntungan menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan atau produsen karena hal ini menyangkut keberlangsungan suatu perusahaan. Apabila dalam melakukan kegiatan distribusi yang panjang mengalami kerugian, maka perusahaan jangan menggunakan distribusi seperti itu. 6. Modal Setiap perusahaan atau produsen pasti memiliki modal yang berbeda-beda, sehingga kegiatan distribusi yang dilakukan juga berbeda-beda. Besar kecilnya modal perusahaan akan menentukan distribusi yang lebih pendek atau distribusi yang lebih panjang. Selain itu, modal dapat menentukan sifat pembayaran, apakah harus dibayar dengan kredit atau dibayar dengan tunai. Kesimpulan Setiap perusahaan pasti memerlukan kegiatan distribusi karena kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Apabila kegiatan distribusi tidak dilakukan dengan maksimal, maka hasil produksi yang diterima oleh konsumen menjadi kurang baik, sehingga konsumen kecewa. Kekecewaan konsumen dapat menurunkan rasa kepercayaan terhadap suatu perusahaan. Oleh sebab itu, kegiatan distribusi harus dilakukan dengan maksimal mulai dari pengemasan, hingga pengiriman hasil produksi. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Dari berbagai macam sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienMaksudsoal: bukan tujuan distribusi. Kata Kunci: tujuan distribusi. Jawaban A, B, C salah. Menyalurkan adalah tujuan dari distribusi, sebab dengana danya distribusi barang dari produsen bisa sampai ke konsumen. Contohnya smartphone, dengan disalurkannya ke distributor, maka smartphone tersebut bisa dibeli seara langsung oleh konsumen.Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil. Berawal dari pengertian kata-kata pembentuknya, Sistem Terdistribusi dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data Maseleno, 2003. Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi. Proses dalam sistem terdistribusi dijalankan secara bersamaan execute concurrently dimana proses berinteraksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama dan mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi. Struktur sistem terdistribusi dapat dilihat dari gambar dibawah ini Dalam sistem terdistribusi prosesor yang dimiliki bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya. Sebenarnya ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara jaringan komputer yang merupakan dasar dari konsep sistem terdistribusi dengan sistem terdistribusi itu sendiri yaitu komputer otonom yang secara eksplisit terlihat, sedangkan pada sistem terdistribusi komputer otonom transparan dan juga memiliki lebih banyak masalah dibanding dengan jaringan komputer. Ada beberapa contoh umum yang merupakan aplikasi dari sistem terdistribusi, diantaranya Internet, merupakan global jaringan interkoneksi komputer yang berkomunikasi melalui IP Internet Protocol Intranet, merupakan jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan lokal Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptop, PDA, mobile phone, printer, peralatan rumah, dll World Wide Web www, sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan layanan melalui Internet. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 cara mencegah virus masuk ke komputer anda Sejarah Sistem Terdistribusi Sistem Komputasi sebelum tahun 1970, Pada saat ini kebanyakan sistem komputasi merupakan komputer yang besar dan terpusat. Beberapa aplikasi menggunakan jaringan komputer yang sederhana ke sistem pusat dan proses dilakukan oleh satu buah komputer yang besar atau yang dikenal Main Frame. Setelah tahun 1970 berkembanglah komputer mini dan dilanjutkan sampai dengan komputer miko, dikarenakan pada saat ini biaya pembuatan prosesor menurun, maka ada pertimbangan untuk menghemat biaya dengan memanfaatkan personal computer untuk teknologi sistem terdistribusi, dan perbandingan harga hardware yang sangat tinggi antara komputer mikro dengan komputer mainframe komputer besar. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengolahan Struktur Dan Penyajian Data Dalam Komputer Lengkap Manfaat Sistem Terdistribusi Ada empat fungsi utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu Resource Sharing Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di situs A. Computation Speedup Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi computation speedup Reliability Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik Communication Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi. Selain alasan-alasan utama diatas ada beberapa alasan lain untuk sistem terdistribusi, yakni Distribusi fungsi Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda client/server, Host/terminal, Data gathering / data processing Distribusi beban/keseimbangan Pemberian tugas ke prosesor secukupnya sehingga unjuk kerja seluruh sistem teroptimasi Replika Kekuatan Kumpulan PC memiliki kekuatan yang lebih besar dari super komputer Pemisahan Fisik Untuk kehandalan atau redundansi sistem Ekonomis Kumpulan mikroprosesor memberikan harga/unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan mainframe. Fleksibility membagi beban kerja pada perangkat yang tersedia dengan cara efektif. dapat menambah komponen secara individu tanpa harus melakukan duplikasi sistem. fasilitas local dapat disesuaikan dengan kebutuhan local. memungkinkan pertumbuhan sistem secara terus menerus. susunan sistem bisa disesuaikan dengan pola organisasi perusahaan. memungkinkan beberapa bagian/local melakukan percobaan dan konsep baru untuk mengurangi resiko kegagalan sistem secara keseluruhan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Komponen-Komponen Pada Komputer dan Fungsinya Karakteristik dan Tujuam Sistem Terdistribusi Karakteristik Sistem Terdistribusi Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut Concurrency of components Pengaksesan suatu komponen/sumber daya segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W secara bersamaan. Contoh Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan No global clock Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session. Independent failures of components Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik. Tujuam Sistem Terdistribusi Sistem terdistribusi dibangun untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diantaranya Untuk memberikan akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem. Peningkatan kecepatan komputasi. meningkatkan availibilitas atau ketersediaan dan reliabilitas data. Mengatasi bottleneck Dimana tumpukan pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal-terminal lain. Mendukung layanan Misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal-terminal yang tersebar diberbagai tempat. Mendukung sistem kerja jarak jauh Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang kekantor. Memudahkan kerja kelompok Dengan memudahkan data sharing dan tetap memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Macam JenisVirus Komputer Bereserta Penjelasannya LENGKAP Konsep P/K Terdistribusi Multiprosesor Yaitu konsep dimana sebuah komputer dengan beberapa prosesor. Beberapa prosesor-prosesor tersebut mengakses memori yang sama sehingga konsep ini lebih sulit untuk dibuat, namun interkoneksi dari konsep multiprocessor ini lebih cepat. Ada dua bentuk multiprocessor yaitu Multiprosesor dengan Caching Multiprosesor dengan Switch Multicomputer Konsep ini merupakan konsep dimana beberapa PC terhubung dengan jaringan, yang mana setiap CPU memiliki memori sendiri-sendiri. Bebrbeda dengan konsep multiprosesor tadi, konsep ini lebih mudah dibangun, akan tetapi interkoneksinya lebih lambat. Gambar berikut menunjukkan multicomputer berbasis switch Sistem multicomputer yang paling banyak digunakan dalam sistem terdistribusi adalah “Sistem Multicomputer Heterogen” dimana sistem ini memiliki perbedaan, yaitu baik dari prosesor, memori, I/O bandwidth dan jaringan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Aspek-Aspek Keamanan Komputer LENGKAP Konsep P/L Terdistribusi DOS Distributed Operating System Merupakan sistem yang dapat memanajemen komputer-komputer dan membuat “mereka” tampak sebagai single komputer. Selain itu sistem ini pula dapat menjalankan proses di komputer lain tanpa mengetahui siapa yang meresponnya serta mengatur sumber daya pada sistem terdistribusi. NOS Network Operating System NOS merupakan sistem dimana setiap host menjalankan sistem operasi untuk mengatur sumber daya yang dimilikinya termasuk mengakses sumber daya di jaringan. Untuk mengakses resource jaringan tersebut dengan menggunakan NFS Network File System serta Samba implementasi protokol SMB di Win & Linux. Selain itu dengan NOS maka Pengguna dapat mengakses suatu proses di komputer lain dengan login ke telnet/ssh. Middleware Middleware ini Menyediakan transparensi terhadap keanekaragaman platform dimana proses dan objek pada sekumpulan mesin yang menerapkan protokol untuk aplikasi terdistribusi. Contoh dari middleware diantaranya CORBA OMG DCOM Microsoft ODP ITU-T/ISO Java Remote Method Invocation Sun Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Perangkat Lunak Software Komputer Beserta Fungsinya Layered Protocol Model layer OSI Open System Interconnection merupakan model layer protocol yang dibuat oleh ISO International Organization for Standardization. OSI mengacu pada standar pertukaran informasi diantara sistem-sistem yang “terbuka” yaitu sistem yang menerapkan standar OSI. Model Layer OSI dibagi dalam dua group “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Application Layer Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan hypertext transfer protocol HTTP yang digunakan di world wide web, file transfer protocol FTP untuk pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol SMTP untuk email. Presentation Layer Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Session Layer Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”. Fungsi dari layer ini adalah Pengendalian dialog memantau giliran pengiriman Pengelolaan token mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis dan penting secara bersamaan Sinkronisasi menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut. Transport Layer Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error error handling. Fungsinya antara lain flow control, segmentation/desegmentation, dan error control. Contoh dari layer ini diantaranya Transmission Control Protocol TCP, User Datagram Protocol UDP, Stream Control Transmission Protocol SCTP. Network Layer Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Contohnya adalah Internet Protocol IP. Data Link Layer Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. Layer ini Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut disebut MAC Address. Contohnya Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI. Physical Layer Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar system. Fungsi utama dari layer ini adalah untuk menentukan Berapa volt untuk bit 1 dan 0. Berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi. kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan pertukaran data. jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin. Contoh dari dari layer ini diantaranya token ring dan IEEE Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Yuk Intip Sejarah Komputer Sampai Menjadi Canggih Seperti Sekarang Ini RPC Remote Procedure Call Remote Procedure Call RPC adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me-request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client. RPC ini merupakan suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh remote system. Fitur RPC Fitur-fitur dalam RPC diantaranya Batching calls Fitur Batching calls mengijinkan client untuk mengirim message calls ke server dalam jumlah besar secara sequence berurutan . Batching menggunakan protokol str*am*ng byte seperti TCP / IP sebagai mediumnya. Pada saat melakukan batching, client tidak menunggu server untuk memberikan reply terhadap tiap messages yang dikirim, begitu pula dengan server yang tidak pernah mengirimkan messages reply. Broadcasting Calls Fitur Broadcasting mengijinkan klien untuk mengirimkan paket data ke jaringan dan menunggu balasan dari network. FItur ini menggunakan protokol yang berbasiskan paket data seperti UDP/IP sebagai mediumnya. Broadcast RPC membutuhkan layanan port mapper RPC untuk mengimplementasikan fungsinya. Callback Procedures Fitur Callback Procedures mengijinkan server untuk bertindak sebagai klien dan melakukan RPC callback ke proses yang dijalankan oleh klien. Menggunakan select Subrutin Fitur ini akan memeriksa deskripsi dari suatu file dan messages dalam antrian untuk melihat apakah mereka siap untuk dibaca diterima atau ditulis dikirim, atau mereka dalam kondisi ditahan sementara. Prosedur ini mengijinkan server untuk menginterupsi suatu aktivitas, memeriksa datanya, dan kemudian melanjutkan proses aktivitas tersebut. Model dan Cara Kerja RPC Prosedur call umumnya berkaitan dengan penggunaan stack, penyimpanan parameter yang diterima dalam stack tersebut dan pengalokasian ruang untuk lokal variabel. Namun selain itu ada yang disebut dengan Prosedur Call remote, yang berarti pelaksanaan proses diatas namun pada suatu sistem lain yang berhubungan melalui suatu jaringan. Sistem prosedur remote ini memiliki cara kerja yang sedikit banyak mirip, namun berbeda dengan prosedur call biasa. Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu. Server harus membaca tiap parameter yang diberikan, kemudian memberikan prosedur lokal yang sesuai dengan permintaan dan parameter. Kemudian setelah eksekusi, server harus mengirimkan hasil kepada pihak pemanggil proses. Kelebihan RPC Relatif mudah digunakan Pemanggilan remote procedure tidak jauh berbeda dibandingkan pemanggilan local procedure. Sehingga pemrogram dapat berkonsentrasi pada software logic, Komunikasi Hal. 6 Sistem Terdistribusi tidak perlu memikirkan low level details seperti socket, marshalling & unmarshalling. Robust Sempurna Sejak th 1980-an RPC telah banyak digunakan dlm pengembangan mission-critical application yg memerlukan scalability, fault tolerance, & reliability. Kekurangan RPC Tidak fleksibel terhadap perubahan Static relationship between client & server at run-time. Berdasarkan prosedural/structured programming yang sudah ketinggalan jaman dibandingkan OOP. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Manfaat dan Fungsi Jaringan Komputer di Berbagai Bidang LENGKAP ROI Remote Object Invocation Meskipun teknologi RPC ini relatif sudah memberikan kenyamanan bagi developer, tapi perkembangan yang terjadi di bidang pemrograman berorientasi objek akhirnya menuntut kehadiran teknologi baru. ROI merupakan sebuah teknik pemanggilan method remote yang secara umum lebih baik daripada RPC. ROI ini merupakan teknologi berbasis object yang sudah terbukti bagus untuk pengembangan aplikasi stand alone. Ada dua istilah dalam remote object yaitu Proxy Mirip dengan client stub dalam RPC dimana implementasi interface object sesungguhnya berada di mesin yang lain. Proxy berjalan di address space client. Skeleton Mirip dengan server stub dalam RPC. Implementasi dari ROI sendiri adalah RMI Remote Method Invocation. RMI merupakan teknologi DS yang memungkinkan sebuah JVM memanggil metode sebuah object yang berjalan di JVM yang lain. RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan. Aplikasi RMI sering terbagi menjadi dua bagian yaitu server dan client. Server mempunyai beberapa remote objects, dan referencenya serta menunggu jika client ingin memanggil remote object tersebut. Sedangkan Client mendapatkan remote refernce untuk satu atau lebih remote object di dalam server, dan kemudian memanggil metode di dalamnya. RMI menyediakan mekanisme sehingga server dan client dapat berkomunikasi dan tukar menukar informasi timbal balik. Aplikasi seperti ini disebut dengan distributed object application. Aplikasi terdistribusi dengan Java RMI terdiri atas interfaces and classes. Interfaces mendifinisikan methods sedangkan class mengimplementasikan metode yang didefinisikan didalam interfaces Objects perwujudan dari class yang mempunyai metode tersebut yang dapat dipanggil dari jauh disebut dengan remote objects. Suatu object akan menjadi remote jika mengimplementasikan suatu remote interface, yang mempunyai karakteristik sbb RMI memperlakukan remote object berbeda dengan yang non-remote object, ketika object tersebut dikirim ke VM yang lain. Selain membuat copy object ke VM penerima, RMI mengirim satu remote stub untuk satu remote object. – Stub ini beraksi sebagai perwakilan lokal, proxy, untuk remote object tsb, dan untuk pemanggilnya, remote reference. – Remote reference memanggil metode pada stub lokal, yang bertanggung jawab untuk memanggil ke remote object. Stub untuk remote object meng-implements remote interfaces yang remote object juga meng-implements. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jenis–Jenis Jaringan Komputer ,Pengertian dan Penjelasannya LENGKAP Model Sistem Terdistribusi Dalam sistem terdistribusi terdapat beberapa model, antaranya adalah Model Client Server Sistem Client-server ini mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan juga sebuah proses client biasanya mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab di antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan juga mengeksekusi transaaksi. Sehingga suatu proses client berjalan di sebuah personal computer dan juga mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe. Aarsitektur jenis ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, ialah implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Yang Kedua, mesin server yang cukup mahal utilisasinya tidak terperngaruh pada interaksi pemakai. Meskipun mesin client tidak terlalu mahal. Ketiga adalah, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis maka dari itu pemakailebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendl, perlu diingat batasan antara client dan juga server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya untuk membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan bisa diabaikan. Client – Proses akses data – Melakukan operasi pada komputer yang lain Server – Proses mengatur data – Proses mengatur resources – dan Proses komputasi Interaksi – Invocation atau result – Model Multiple Server Model Proxy Server Proxy server menyediakan hasil copy replikasi dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di gunakan untuk menyimpan hasil copy web resources. Apabila client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan ialah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server bisa diletakkan pada setiap client atau bisa di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya ialah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server. Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client Caching Penyimpanan lokal untuk item yang sering diaksess, Meningkatkan kinerja dan Mengurangi beban pada server Contoh Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir mempunyai waktu yang lebih kecil Model Peer To Peer Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem bisa sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu ataupun mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal dengan peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer adalah model yang paling general dan fleksible. Model Mobile Code Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda Contohnya Applet Model Mobile Agent Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lainnya Melakukan perkerjaan yang otomatis Contoh Untuk install dan juga pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Quality Assurance QA Beserta Tugas dan Tanggung Jawabnya Contoh Sistem Terdistribusi Intranet Itranet adalah Jaringan proprietary yang teradministrasi secara lokal dan bisa terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan juga eksternal didalamnya. Internet Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan bisa berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol. World Wide Web World Wide Web www Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas infrastuktur internet dan juga shared resources melalui URL. Mobile dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar GSM re. Resources yaang dishare frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, komputer laptop, bergerak, handheld devices, ubiquitos computing, PDA, etc Sistem terdistribusi multimedia System terdistribusi ini biasanya digunakan pada infrastruktur internet -karakteristik. Sumber data yang heterogen dan juga memerlukan sinkronisasi secara real time -video, audio, text Multicast. -Teletaching tools mbone-based, etc. -Video-conferencing -Video and audio on demand Contoh sistem terdistribusi lainnya adalah Sistem telepon seperti ISDN, PSTN Manajemen jaringan misalnya Administrasi sesumber jaringan Network File System NFS seperti Arsitektur guna mengakses sistem file melalui jaringan. uBwfT.